Thursday, February 3, 2011

Belajar Rendah Hati

Sewaktu mendengar potongan lagu...
"Walau seribu rebah di sisi ku
Kau tetaplah Allah penolongku
walau sepuluh ribu rebah di kananku takkan ku goyah.."

Sekilas terbersit kata-kata... tidak goyah? Bagaimana mungkin? Dengar omongan yang tidak sesuai dengan hatimu aja sudah membuat kamu marah-marah... yang artinya disentuh dikit sudah jatuh dalam dosa.... apalagi kalo ada badai yang dahsyat seperti di lagu itu?

Belajar rendah hati bukan sesuatu yang mudah, gampang ngomongnya, susah prakteknya.

Namun Tuhan Yesus mengatakan kalau kita bisa sempurna sama seperti Bapa di Surga yang sempurna, termasuk dalam kerendahan hati tentunya. Itu yang perlu kita ketahui dahulu, kita bisa mencapai tujuan itu (rendah hati) tujuan yang sesuai dengan ukuran Tuhan Yesus.

Setelah tau kalau tujuan itu bisa dicapai, mari kita lakukan cek berikut:
1.Pernahkah anda tersinggung dan marah dengan perkataan seseorang? Entah teman, saudara, pendeta, pastor, pasangan, anak?
Bila pernah, itu berarti ada karakter sombong dalam diri anda.

Seseorang yang memang dasarnya sabar, akan tidak kelihatan dari luar bahwa ia sedang marah, namun hatinya pasti membara. Itu sabar yang berasal dari sifat, bukan buah roh.

Kesabaran yang berasal dari buah roh adalah sabar yang tidak ada sakit hati, sabar yang akan disertai dengan pengertian atau hikmat dalam pikiran dan dalam hati.
Untuk itulah kita perlu orang lain dalam membentuk karakter Allah dalam diri kita.

2.Pernahkah anda mengutarakan pendapat anda atau sharing baik tentang hal rohani atau duniawi dan ada perasaan bangga dalam diri anda? Coba cek lagi... apakah ada perasaan ingin dikenal? Ingin dihargai kerohanian anda?
Bila itu ada... berarti ada karakter sombong dalam diri anda.

Orang lain tidak akan tau mengenai hal ini... hanya Tuhan dan anda sendiri yang tau.

Baik adanya bila anda hendak sharing atau berkata-kata, tanyakan kepada Roh Kudus, apakah boleh melakukan ini atau tidak? Bila ada sedikit kebanggaan diri yang mulai timbul, cepatlah mengatakan pada jiwa anda... Jiwa, kita ini cuman mendengar dan menyampaikan... jangan sombong, rendah hatilah seperti Tuhan Yesus Kristus. Jiwa...ingat! kita ini hanya hamba!

Biasanya bila ada rasa bangga dan ragu apa boleh mengutarakan atau tidak, tundalah beberapa saat. Doa dan mintalah agar Roh Kudus mencabut karakter yang tidak berkenan yang turut serta dalam perkara ini.

Perjalanan menuju kerendahan hati

1. Sadari bila perlu Roh Kudus. Kita tidak dapat berbuat apa-apa bila keluar dari pohonNya. Perlu bantuan Roh Kudus untuk menyingkapkan segala hal yang terselubung ini.
2. Baca firman tiap pagi, minim jam 5:00. Ini perlu untuk memberi makan jiwa kita, perlu agar telinga kita peka akan suara Roh Kudus. Ingat, bahwa kita perlu Roh Kudus.
3. Mintalah agar cinta mula-mula dalam diri anda terbakar lagi! Mintalah agar api yang menyala dalam diri anda boleh berkobar lagi! Tarikan cinta pada Allah yang kuat akan mempermudah anda untuk lepas dari hal-hal duniawi.
4. Bila anda belum dibabtis dalam Roh Kudus, sebaiknya ikut Seminar Hidup Baru atau retret awal tentang Roh Kudus atau hidup baru. Ini perlu agar anda memiliki kepenuhan Roh Kudus, bukan sekedar memiliki Roh Kudus.

Seperti kata Yohanes Pembabtis, Yesus akan membabtis dengan Roh Kudus dan Api!

Api menurut penulis disini adalah sesuatu yang panas dan dapat memurnikan segala sesuatu. Salah satu agar anda bersiap dalam babtisan api adalah memiliki kerendahan hati.

Belajar kerendahan hati yang paling tepat adalah belajar dari Tuhan Yesus sendiri... "Belajarlah daripadaKu karena Aku ini lemah lembut dan rendah hati" ! Caranya.... baca no 1,2,3,4 diatas. Dengan membaca firman atau surat cinta Yesus, anda akan mengenal lebih lagi Tuhan Yesus Kristus. Amin.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.