Thursday, February 28, 2013

Pelayanan atau Pencitraan ?

Dalam sebuah kesibukan saya untuk mempersiapkan sebuah renungan di masa pra paskah ini, tiba-tiba Roh Kudus mengingatkan saya akan doa. Doa, doa dan doa.

Memang beberapa hari itu saya berdoa sedikit sekali, sibuk dengan segala pekerjaan rumah dan kantor, juga sibuk dengan 'belajar' untuk persiapan pelayanan.

Roh Kudus menyadarkan saya dengan satu pertanyaan: Apa yang sedang kamu lakukan?


Apa yang sedang kamu lakukan?

Roh Kudus memberikan pengertian pada saya, segala kesibukanmu dalam pelayanan itu akan kurang artinya bila tidak ada urapan. Hanya sekedar kata-kata yang tidak ada kuasaNya.

Roh Kudus menegur saya, Ia ingatkan agar jangan sampai saya kehilangan Tuhan Yesus di tengah-tengah pelayanan saya untuk kemuliaan Tuhan Yesus, karna dengan demikian apa yang saya lakukan? Apakah untuk pencitraan diri saya sendiri?

Jatuhnya Lucifer sebagai peringatan

Saya teringat akan sebuah kisah yang saya pahami seperti ini:
"Sebagai tangan kanan Allah sebelum kejatuhannya, Lucifer sering melihat bagaimana semua mahluk itu mengagumi dan memuja Allah Yang Maha Tinggi melalui semua pelayanan yang dilakukannya. Sedikit demi sedikit timbullah keinginan dalam dirinya untuk mendapatkan pemujaan seperti itu, pencitraan"

Saat saya renungkan, memang benar... bila tidak terus merendahkan diri dengan bantuan Roh Kudus, maka saya juga ingin orang-orang sekitar saya mengenal saya sebagai orang yang saleh dan benar. Motivasi yang salah namun sangat tersamar.

Siapa yang terbesar ?

Bila anda ingat ketika para rasul bertengkar tentang siapa yang terbesar, maka saya juga. Dulu saya heran, kenapa para rasul yang seharusnya rendah hati, ternyata bertengkar untuk sebuah posisi. Namun sekarang saya sadar... ini bukan hanya sekedar posisi, tapi motivasi batin dari tiap-tiap pelayan Tuhan haruslah murni.

Motivasi batin tidak ada yang tau, hanya Tuhan Yesus dan kita sendirilah yang tau. 

Sadar dengan kelemahan ini... juga kelemahan yang dialami para rasul dulu... mari kita mau selalu memohon kerahiman Tuhan Yesus agar dalam masa pra-paskah ini hati kita menjadi lebih murni, hati kita menjadi lebih kudus dan lebih suci agar kelak kita dapat melihat 'Sang Kekasih' kita yang mencintai kita tiada habis-habisnya.

GBU


Hanya debulah aku di alas kakiMu Tuhan
Haus akan titik embun sabda penuh ampun
Tak layak aku tengadah, menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap, di depan altarMu

Ampun seribu ampun hapuskan dosa-dosaku
Segunung sesal ini kuhunjuk padaMu
Tak layak aku tengadah, menatap cahyaMu
Tak pantas aku menghadap, di depan altarMu

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.