Friday, June 28, 2013

Pengalaman bersama Bunda Maria

Bagi orang Katholik, mungkin saya adalah orang yang kurang rajin berdoa rosario secara pribadi. Selain lama dan sering tidak konsentrasi, saya juga kurang mengerti pentingnya doa rosario bagi jiwa ini.

Beberapa waktu yang lalu ketika berdoa, tiba-tiba Roh Kudus memberikan kerinduan untuk berdoa rosario. Karena ini hal yang luar biasa bagi saya pribadi, doa rosario yang kurang jadi favorit tiba-tiba menjadi sebuah kerinduan. Setelah saya mengiyakan akan berdoa besok malam, saya pun tertarik melihat kalendar. Dan ternyata besok adalah 1 Mei, saya pun bertanya kenapa ya kok Tuhan Yesus seolah ingin saya berdoa rosario. Cling... oh iya... Mei itu kan bulan Maria !

Saat itulah saya mengerti bahwa Tuhan Yesus ingin saya juga menghormati BundaNya.

Minta, ketuk dan cari

Usaha dalam mengenal Tuhan Yesus melalui teladan Bunda Maria perlu dilakukan secara aktif dari pribadi orang itu sendiri terlebih dahulu.

Itulah yang saya ketahui, maka saya membaca dalam katolisitas.org beberapa topik yang terkait dengan Bunda Maria dan dengan sengaja saya kembali melihat film Passion Of Christ. Di film itu secara khusus saya memperhatikan Bunda Maria dan dalam film itu juga saya melihat sebuah kekuatan,iman dan ketaatan yang diteladankan Bunda Maria.

Dalam sebuah perenungan pribadi, saya membandingkan diri saya yang saat itu sedang terpuruk karena bisnis sedang merugi besar. Saat itu saya stress, kesal dan bingung dengan apa yang Tuhan Yesus kehendaki. Sebelum bisnis dimulai saya sudah tanya dan discrement, doa dan Misa, namun masih terus merugi. Daging saya terus ingin berontak tapi Roh Kudus terus-menerus memberikan peneguhan untuk terus memuji Tuhan karena hanya Dialah sesungguhnya harta yang tak ternilai harganya.

(Roma 12:12) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Saat saya melihat Bunda yang menderita karena Putranya di dera dan di salib namun tidak ada kata-kata negatif yang keluar dari mulut Sang Bunda, saya semakin sadar betapa berbedanya saya dan Bunda Maria. Ia sangat percaya pada Bapa di sorga bahkan dalam saat-saat yang paling memilukan meskipun di awal pertemuan dengan Malaikat Gabriel, Bunda dikatakan bahwa Tuhan memberinya karunia dan akan selalu menyertainya.

(Luk 1:28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Apakah anda bisa memahaminya? Dikatakan di awal bahwa Bunda Maria mendapat karunia dan Tuhan menyertainya namun saat itu putra satu-satunya di dera dan di salib, apa yang akan kita lakukan jika saat itu kita menjadi Bunda Maria? Marah? Berontak?

Itulah yang saya rasakan. Dan saya sekarang mengerti kenapa Bunda Maria itu sosok yang bisa dijadikan teladan.

Peneguhan lewat orang lain

Setelah mengenal iman Bunda Maria, kembali Roh Kudus membimbing saya mengenal mempelainya (Bunda Maria disebut juga mempelai Allah Roh Kudus) dengan cara unik yaitu saya mendapatkan tugas memimpin doa rosario di lingkungan.

Dari situ mau tidak mau saya harus membaca terlebih dahulu buku panduan dan merenungkan firman Tuhan sebelum saya sampaikan pada umat. Itu terjadi bukan satu kali tetapi saya harus memimpin dua kali yaitu pertemuan yang berikutnya juga dan bagi saya ini adalah peneguhan yang membahagiakan saya karena kalau satu kali sering logika saya berpikir ini adalah kebetulan, tapi kalau sampai dua kali saya tidak dapat membantah dan hanya bisa tersenyum saja :)

Hubungan pribadi antara Bunda Maria dan kita semua

Dan satu hal lain yang luar biasa yaitu saat seorang teman dalam komunitas sharing+inspirasi perenungan yang diberikan oleh Roh Kudus adalah

Saat melihat putranya menderita di atas kayu salib dari jauh, Bunda Maria yang berduka ingin memeluk dan memberi kekuatan putra satu-satunya itu. Namun karena Yesus yang dikayu salib terletak tinggi, Bunda tidak bisa memeluknya dan Bunda Maria hanya bisa mencium kakiNya (dalam film Passion of Christ). Merasakan cinta yang luar biasa dari BundaNya, Yesus yang sekarat membuka mataNya dan melihat ke bawah dimana Bunda dan murid yang dikasihiNya di dekat Bunda.

Yoh 19:
(26) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
(27) Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Saudara-saudari terkasih, "murid yang dikasihiNya" siapakah itu?

Memang benar kalau anda menjawab Yohanes, tapi ketahuilah kalau anda dan saya adalah juga murid yang dikasihiNya.

Bukankah darah Tuhan Yesus Kristus itu tercurah untuk anda dan saya juga?

Hati saya begitu beryukur dan bergembira dengan semua kejadian ini. Benarlah firmanNya, jika kita meminta kita mendapat, jika kita mengetuk maka pintu dibukakan dan jika kita mencari maka kita akan mendapatkannya.

Setelah memiliki hubungan pribadi dengan Bunda, kembali Roh Kudus memberikan pengajaran pada saya, apa pentingnya doa rosario dan peran Bunda Maria sekarang. Nah, hal itu bisa anda baca dalam artikel tentang api penyucian.

Kekuatan dari teladan Maria

Saat mengalami hal yang tidak menyenangkan, jangan marah tapi mari kita berkata : "Tuhan Yesus, biarlah ini menjadi silih atas dosa-dosaku dan sesungguhnya aku ini hambaMu ya Tuhan,aku ini milikMu, terjadilah padaku menurut kehendakMu. Amin.

GBU


4 comments:

Christine said...

Dear Mas Budi,
Artikel yang sangat menarik dan menyentuh, saya sendiri lahir dari keluarga Katolik yang taat, saya merasa kurang sekali dalam doa rosario, padahal waktu kecil hal itu tidak pernah di lewatkhan, sejak menetap di Belanda, intensitas rohani saya jauh menurun, saya ingin membimbing anak2saya jadi orang Katolik yang beriman dan sungguh2. Semoga Maria berkenan membantuku. Sungguh berat rasanya hidup di negara sekuler, saya ingin kembali ke Indonesia, memperbaharui iman saya, namun anak2 yg masih kecil dan pekerjaan membuat semua itu mustahil, semoga melalui doa suster2 Carmel dan saudara2 seiman saya bisa suatu hari nanti datang ke pertamaan Karmel di Tumpang. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Bapa.
Salam hormat

Christine Meijering

admin said...

Dear Christine M,

Benar apa kata anda, tidak ada yang mustahil bagi Allah Bapa dan semoga harapan anda kelak dapat terwujud.

Mari kita terus-menerus bertekun mencariNya secara pribadi melalui Roh Kudus.

Menurut St.Theresia Lisieux, hanya Roh Kuduslah yang dapat membimbing kita pribadi secara tepat.

Seperti yang kita ketahui bahwa praktis tidak ada pembimbing rohani yang tetap buat St.Theresia Lisieux selama hidupnya, namun karya Allah dapat terwujud secara luar biasa melaluinya.

GBU n your family.

Unknown said...

Bunda maria doakanlah aku anakmu yang sakit dan menderita blm sembuh juga.
Kasihanilah anakmu yg berdosa ini.
Kuatkan dan lindungilah aku dari kekuatan jahat dan musuh2ku dgn kekuatan gelap.

Unknown said...

Awal saya merasa berdoa Rosario itu membosankan,dan apa yang saya dapat dari berdoa Rosario?itu pertanyaan yang sering terlintas didalam benak saya
Tapi tiba2 diawal bulan Maret 2022(masa prapaskah)ini saya ingin sekali berdoa Rosario dan saya akhirnya mengajak serta keluarga ku, akhirnya mengalami manfaat yang luar biasa ,hati saya jauh tenang,saya lebih yakin bahwa saya akan diselamatkan

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.