Saturday, April 27, 2013

Apakah anda mencari Allah?

Bagi anda para murid Tuhan Yesus Kristus, terkadang dalam hidup ini kita bisa merasakan kehadiranNya. Entah saat berdoa, saat mendengarkan kotbah atau saat kita sedang membaca sebuah artikel. Namun sering juga saat kita sedang mencari diriNya, seakan-akan Dia, Yesus Kristus yang kita cintai, tidak ada. Kita merasa sendirian... tidak terasa kehadiranNya.

Ada dua respon bila seseorang mengalami ketidakhadiran Tuhan Yesus saat ia sedang mencariNya. Respon negatif adalah ia berhenti berdoa. Ada juga yang berkurang sedikit demi sedikit jam doanya dan akhirnya ia tidak berdoa.

Respon yang lain adalah ia tetap terus berdoa dengan waktu yang sama. Ini adalah respon yang positif & benar menurut St. Yohanes Salib dalam buku Madah Rohani. Nah... pertanyaaannya adalah bagaimana agar kita bertekun disaat Allah tidak hadir dalam doa-doa kita?


Allah hadir dalam ketidakhadiranNya

Bila anda saat ini mulai mencari Allah dalam kehidupan, sebenarnya ada satu kemajuan yang mungkin anda tidak sadari, apa itu?

Jiwa anda mulai sadar akan kewajiban dan mulai sadar bahwa hidup ini singkat. Segala sesuatu di dunia adalah sia-sia dan kepalsuan belaka, semua akan berakhir dan tidak ada kepastian. Di sisi lain, jiwa anda sebenarnya mulai sadar bahwa ada hutang yang besar kepada Allah, Sang Pencipta (meskipun mungkin anda tidak mengerti, hutang apa itu)

Jiwa anda merasa perlu membalas cinta itu dan jiwa ini merasa ada bagian yang terbaik yang telah hilang. Ia juga sadar, kelak ia harus bertanggungjawab atas kehidupan yang dijalaninya - dari awal sampai akhir kehidupannya.

Namun jiwa anda merasa Allah itu jauh dan tersembunyi, kerap kali jiwa ini ingin melupakanNya disaat kita berada dalam kesibukan sehari-hari, di tengah-tengah ciptaanNya.

Dengan keluhan dan desahan saat mencari Sang Pencipta, maka jiwa ini akan memanggil Kekasihnya dan berkata seperti yang ditulis oleh St.Yoh. Salib dalam salah satu Stanzanya :
Dimanakah Engkau bersembunyi,
Kekasih, dan tinggalkan daku merana?
Engkau menghilang secepat rusa,
setelah melukai aku;
kulari panggil Kau, namun Engkau lenyap sudah.
Bila sampai tulisan ini anda mulai mengerti... tentu anda juga akan memahami tulisan nabi Yesaya yang berkata "Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat" Yes 45:15

Allah hadir dalam ketidakhadiran yang kita rasakan, Ayub berkata demikian "Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihatNya dan bila Ia lalu, aku tidak mengetahui" Ayub 9:11

Dan inilah yang dikatakan oleh Sang Mempelai dalam Lukas 17:21 "Sesungguhnya kerajaan Allah ada di dalammu"

Bila anda mulai mencari Allah dan tidak dapat menemukannya di 'luar' sana... maka ingatlah bahwa St. Agustinus sudah melakukan hal seperti itu dan akhirnya ia berkata (kurang lebih) "Aku tidak menemukan Engkau ya Allah di luar diriku, karena aku salah, ternyata Engkau bersemayam tinggal di dalam diriku."

Jadi saudara-saudari, bila anda sedang mencariNya dan seakan dalam doa, Ia tidak ada, tetaplah terus berdoa karena sesungguhnya Ia ada di dalam diri kita. Bila seandainya Ia hadir di depan kita sekalipun, kita juga tidak dapat merasakanNya bila Ia ingin/berkehendak kita tidak tau atas kehadiranNya.

Namun bila kita dapat mendengar suaraNya, mengerti akan kehendakNya, sebenarnya itu semua adalah komunikasi yang hendak dijalinNya kepada kita sebagai anak-anakNya. Itu hanya komunikasi dan bukan Allah sendiri. Jangan bermegah akan hal itu, namun carilah Ia lebih lagi.

Kapan kita bertemu muka dengan Dia pribadi? Kelak saat kita dipanggil menghadap Kekasih kita itu.



Banyak hal yang luar biasa yang saya pribadi dapatkan saat membaca buku "Madah Rohani" tulisan St. Yohanes Salib sendiri yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, termasuk pengertian yang mendalam kenapa jiwa mulai mencari Allah?

Buku itu juga menjawab pertanyaan saya... Kenapa Allah seakan-akan tidak ada? Kenapa hiburan daripadaNya terkadang ada dan hilang?


0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.