Wednesday, December 22, 2010

Belajar mengenal dan mendengarkan suara Roh Kudus

Semua pengikut Yesus Kristus pasti mendengarkan suara gembalaNya. Bahkan dengan jelas dikatakan bahwa "Domba-dombaKu mengenal suaraKu" artinya Dia jelas-jelas mengetahui kita bisa mendengarkan suaraNya dan Dia juga menginginkan umatNya mendengar dan mengenal suaraNya. Oh, betapa Yesus Kristus sangat mengasihi kita domba-dombanya ya....

Ada 3 suara yang perlu anda ketahui:
1. suara hati anda sendiri
2. suara Allah / suara Roh Kudus
3. suara Iblis

Mengapa perlu belajar mengenal dan mendengarkan suara Roh Kudus?
* Agar kita dapat hidup dan sampai ke rumah Bapa di surga

Suara Roh Kudus itu dapat melalui : kotbah di gereja, firman, renungan harian

Namun, dapatkah seseorang itu langsung mendengarkan suara Roh Kudus itu sendiri?
Tentu bisa, mungkin anda sudah sering mendengarkanNya tapi mungkin anda belum menyadari dan membedakan mana suara hati, suara Roh Kudus atau suara Iblis.

Cara mendengar suara Roh Kudus:
1. Rindukan. Anda harus benar-benar merindukan hal ini. Murnikan motivasi anda untuk hal ini. Artinya anda bukan hanya ingin mendengar saja, tapi juga melaksanakan dalam hidup. Jangan berhenti pada suaraNya saja, tapi rindukan kehadiran pribadiNya daripada berkatNya saja.
2. Belajar. Bila ada 2 orang bercakap dibalik sebuah tembok, yang satu adalah keluarga anda dan yang satu adalah orang lain, tentu anda dengan mudah mengenali mana suara keluarga anda kan?

Anda bisa kenal suara keluarga anda, karna anda sudah bergaul lama dengan dia. Belajar disini artinya anda harus tekun bergaul dengan Roh Kudus.

Cara efektif untuk belajar mendengarkan suara Roh Kudus adalah:
a. Baca Firman Tuhan setiap pagi (Yes 50:4b)...setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku....
Bila anda mendapatkan rhema atau ayat yang loncat ke anda, maka itu adalah suara Roh Kudus.
b. Berdoa dan hening. Banyak sekali kisah dalam kitab suci disaat Maria berdoa, malaikat Gabriel datang... saat Daniel berdoa dsb
Pikiran yang tenang akan lebih mempermudah anda mendengar suara Roh Kudus.
c. Perhatikan tanda kehadiran atau cara Tuhan berbicara kepada anda. Tanda kehadiran Roh Kudus dan gerakanNya pada anda berbeda kepada orang lain.

Contoh: ada yang bisa merasakan kehadiran Roh Kudus dengan bayangan/pengelihatan dan ada yang merasakan dengan bau harum ada juga dengan aliran ke tubuhnya.
Berbeda-beda tiap orang, anda belajar untuk memperhatikan.

Belajarlah kapan Roh Kudus tidak setuju atau sedih atau tidak senang kepada tindakan anda. Bila anda hendak marah.... dan sudah diingatkan ternyata masih meledak marahnya... lalu ada penyesalan di hati... itu suara Roh Kudus.

Anda hendak membuka gambar porno atau cerita gosip dan hati anda berdebar, maka itu adalah peringatan dari Roh Kudus.

Yang terpenting setelah anda mendengar dan mengenal suara Roh Kudus adalah TAAT melakukan kehendakNya.

Nah, untuk belajar bersepeda anda tidak bisa membaca teori bersepeda, tapi prakteklah. Lakukan dahulu, setialah pada hal yang sudah anda ketahui, seperti baca firman tiap pagi (seperti bangun jam 4:00 / 5:00 pagi,sesuai dengan waktu anda) dan bila Tuhan Yesus Kristus melihat anda setia dalam hal-hal kecil, maka biarlah semuanya ditambahkan sesuai dengan kasih karuniaNya kepada anda. Amin.

11 comments:

Unknown said...

nice words brother...God Bless You abudantly....

admin said...

Amin.

GBU too bro.

Anonymous said...

Shalom,

Saya boleh mengajukan pertanyaan, bagaimana hubungan yang kuat antara suara hati dan mendengarkan Roh Kudus sendiri ? Suara Hati itu khan keputusan Akal Budi, sementara Roh Kudus pribadi ketiga dari Tritunggal Mahakudus.

Selama ini saya mudah berkomunikasi dengan Suara Hati dan saya mendapatkan pertumbuhan rohani yang besar sejak smp saya mengenal suara hati saya.

Namun sekarang, saya ingin mendengar Roh Kudus. Takutnya sih nanti terpengaruh antara Suara Hati bercampur dengan Roh Kudus, misalnya untuk hal - hal yang tidak diketahui yang disampaikan...karena Suara Hati tidak bisa meramal, sementara Roh Kudus kerjanya sangat unik. Bagaimana cara membedakan dan memadukan antara gerak suara Roh Kudus dan suara diri sendiri yah ?

Terima Kasih

admin said...

Shalom Bro/Sis,

Puji Tuhan bila anda punya kerinduan ingin mengenal suara Roh Kudus, mintalah juga ketaatan agar mampu melakukannya.

Bila saudara/i punya suara hati yang murni tidak usah takut salah dalam melangkah. Utarakan kebingungan dan pertimbangan pada Roh Kudus.

Akal budi dan iman memang bagai sepasang sayap yang diberikan Tuhan untuk dipakai melakukan kehendakNya.

Orang tua akan membiarkan anak bermain apa saja, namun saat anak mulai naik kursi/main api,maka orang tua akan bertindak memberi peringatan.

Sama juga dengan Roh Kudus, selama kita berjalan dengan benar maka Roh Kudus akan membiarkan.

Saya mengerti bahwa anda sudah mulai waspada dengan dosa-dosa kecil, terkadang jiwa kita kuatir kalau apa yang kita lakukan akan melukai hati Tuhan Yesus yang kita cintai.

Dan memang kadang saat kita ingin dengar suaraNya, Ia bersembunyi. Namun dalam ketidakhadiranNya itu percayalah Ia sedang tersenyum memperhatikan kita.

Rindukan pribadiNya selalu lebih dari sekedar sentuhan/hiburan daripadaNya.

Cobalah membaca buku yang menunjang, seperti buku Puri Batin karya St.Theresia Avila atau Madah Rohani karya St. Yoh. Salib.

GBU

Unknown said...

Amin

Unknown said...

Tuhan Memberkati.........

A said...
This comment has been removed by the author.
Presilia said...

Amen..! Thank you, GBU

lukas said...

Ok, sangat memberkati, maju terus

Anonymous said...

menarik... walaupun sepertinya agak gila (maaf ya min, saya tidak bermaksud menghina, cuma faktor kekurangan kekayaan bahasa saja untuk menyampaikannya) tapi kok yang suara iblisnya kurang dibahas min? saya pernah dengar kata kata ini, sebetulnya bukan mendengar, tapi membaca, yang akhirnya yang saya dengar ya kata kata saya sendiri, tapi bukan perkataan milik saya, begini kataNya "jika ya maka ya, tidak maka tidak, selebihnya berasal dari si jahat" jadi jika ada keragu raguan, apakah itu dia suara si iblis? di kalimat itu memang tidak dituliskan si iblis sih... tapi si jahat, yang akhirnya konteks jahat pun tidak selalu si iblis, karena ada juga perkataan seperti ini, "karena dari hati timbul segala pikiran jahat" malah ada juga yang begini "sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya (manusia)" belum lagi perbuatan Kain yang didapati tidak berkenan, dan Esau, dan masih banyak lagi generasi generasi penerusnya, apa jangan jangan, si iblis itu tidak perlu lagi repot repot bersuara kali ya.. saya tidak kenal Roh Kudus itu seperti apa, sama sekali tidak, apa mungkin saya salah satu penghuni dunia atau bahkan dunia itu sendiri, karena ada tertulis "dunia tidak mengenal Dia (Roh Kudus)" sehingga mengacu kepada pertanyaan sayakah generasi the bad gen itu, (walaupun the bad gen pun mendapatkan jatah mendegar suaraNya, ya memang sih, suara yang berujung penghukuman... setidaknya suaraNya terdengar) belum lagi perihal perkataan Paulus yang mengatakan hal tentang tidak dapat memahami firman karena pikirannya telah dibutakan. Ada hari dimana saya yakin saya seorang kristen, akhir akhir ini saya tidak lagi yakin, justru setiap hari saya semakin yakin, (entah sejak kapan) bukan suara Tuhan lagi yang saya dengar, tetapi suara pembenaran diri saya sendiri, seberapa kalipun saya membaca kitab itu, jelaslah benar apa yang dikatakan kitab itu benar adanya, dunia tidak akan pernah bisa menerima Firman dan firmanNya, yang akhirnya saya dapati, bahwa saya hidup didunia dengan segala penentangannya terhadap saya yang mungkin oleh karena saya salah satu dari dombaNya, tetapi, fakta yang tidak berubah adalah, manusia hidup didunia sialan ini, seberapa indahnya pun pesona matahari pagi setiap harinya, entah sejak kapan bumi ini menjadi dunia sialan, dan didunia inilah saya berada, layaknya seperti beberapa israel merindukan mesir ketika mereka dipadang gurun, sayalah dia yang merindukan mesir, mungkin sejak itu saya tidak lagi mendengar suara Tuhan. Sehingga saya berani mengatakan begini "suara Roh Kudus adalah ketika apa yang ada dipikiran kalian adalah satu dengan saudara saudara seiman kalian dan tidak sedikit pun menyimpang dari kebenaran jalanNya dan bahkan jalan yang Dia dengan telunjukNya menunjukan seolah olah seperti mengatakan "kesana!" atau "disana!" dimana kalian pun dalam perjalanan menuju penyingkapan kebenaran tersebut, yang mana kebenaran itu memang haruslah akurat, namun belum tuntas disingkapkan, jalan kebenaran itu masih berlanjut. Jalan yang tidak pernah lagi saya temukan hingga hari ini, seberapa kalipun saya membaca buku itu, selalu mengantar pikiran ini menuju kesia siaan, memabukan dan chaos, pertobatan seolah menjadi hal yang fatal dan akan disesali untuk dilakukan, dan segala hikmat yang hidup berubah menuju kesia siaan, betapa kematian sungguh diharapkan menjadi pembebasan. Kelihatannya, suara Tuhan itu seperti anugrah yang diberikan cuma cuma kepda mereka yang percaya akan Yesus, namun mungkin dapat berlalu dan hilang dan tidak akan pernah ada lagi.

Unknown said...

Amin 😇

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.