Monday, August 22, 2011

Doa yang dijawab

Dalam naik turunnya kehidupan ini, Stef berusaha untuk terus menjaga agar recana dan jalan yang akan dilaluinya itu benar-benar sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus Kristus, mulai dari rencana bisnis, kegiatan sehari-hari dan rencana pelayanan yang akan dilakukannya.

Namun ada satu waktu dimana hari itu Stef melakukan kesalahan rencana bisnis, dimana perhitungan cash flownya menjadi seret sekali, bahkan untuk mengganti sebuah ban mobil saja dia perlu melakukan perhitungan berulang-ulang agar uang yang ada itu cukup sampai dengan akhir bulan.

Dalam keadaan keuangan yang terjepit ini, Stef ingat bahwa Ia punya Allah yang sanggup memenuhi segala keperluannya, namun Stef juga sadar bahwa dia sudah berdoa tiap pagi meminta rejeki, bila masih meminta lagi pada Tuhan Yesus...rasanya kok sungkan.

Otoritas Allah

Meminta-minta terus itu dulu sering dilakukan Stef, bahkan maaf kata... Tuhan itu seperti staffnya saja, namun sekarang Stef makin dewasa... Allah adalah Allah yang berkuasa, punya otoriter penuh dalam kehidupan ini, apapun yang diminta Stef bila menurut Allah itu belum waktunya atau tidak baik dan tidak dikabulkan maka itu adalah hak Allah sepenuhnya. Kehidupan ini adalah sepenuhnya milik Allah.

Namun, karena terjepit dengan semua ini... Stefpun bercerita pada Allah Bapa sebagaimana seorang anak bercerita tentang kesulitannya pada sang papa... dan diakhir ceritanya Stef bertanya pada Allah Bapa "Apa yang harus aku lakukan ?" Namun rasanya saat itu tidak ada jawaban sama sekali....sunyi.

Stef pikir ia harus lebih kuat, bila tiap kali ia berdoa dan Allah menjawab maka tentu itu akan membuatnya menjadi anak yang manja, anak yang kurang berharap pada Allah Bapanya... atau menjadi anak yang inginnya instant melulu.

Kesulitan itu bertambah lagi disaat Stef harus membayar tenaga pekerjanya yang tiba-tiba meminta haknya...staf Stef sudah sempat ditolak karena meminta uang secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu...tapi hati Stef tidak tega karna selain uang itu adalah haknya, mungkin pekerjanya mempunyai keperluan yang mendesak. Singkat cerita uang tidak ditahan tapi langsung diambilkan dari ATM saat itu.

Esok sore hari ketika dalam perjalanan pulang, Stef mendapatkan telpon bahwa ada order banyak dari customer yang belum pernah order sebelumnya dan istri Stef berkata "Doamu dikabulkan". Stef yang masih di perjalanan masih bingung antara senang dan tidak percaya...

Setiba di rumah, Stef segera bercerita pada anaknya bahwa hari ini Tuhan Yesus menjawab doanya. Si kecil anak Stef pun mendengarkan dengan penuh antusias, bagaimana Tuhan Yesus menjawab doa dari papanya. Sore itu mereka berdua berlutut di depan Tuhan Yesus mengucapkan syukur dan terima kasih atas berkatNya dan pertolonganNya.

Malam hari setelah Stef selesai doa malam, ia berbincang dengan istrinya... rupanya Tuhan Yesus senang karena mereka tidak menahan hak orang lain, sehingga pertolonganNya pun datang tepat pada waktunya. Roh Kudus pun mengingatkan Stef bahwa semua ini tidak lepas dari karya Roh Kudus dan hati yang terbuka untuk mau taat pada kehendakNya.

Stef pun masih terus mencerna akan kejadian kecil yang luar biasa ini, bagaimana Tuhan Yesus itu bekerja dan menjawab doanya tanpa ia tau prosesnya. Karena seringkali Stef ini - sebagai manusia normal - ingin tau proses atau ingin tau secara instan apa jawaban Tuhan dan bagaimana nanti Tuhan akan menjawab... tapi kali ini ia belajar bahwa kapan Tuhan Yesus mau menjawab dan dengan cara apa Tuhan Yesus menjawab itu adalah otoritas dan hakNya.

Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. (Mzm 34:81)

Puji Tuhan Yesus Kristus sekarang dan selama-lamanya, Amin.



0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.