Sunday, September 25, 2011

Kesaksian Tanpa Nama Yesus

Dulu saya pikir dengan berbuat baik, memberi bantuan pada orang miskin, bersikap sopan, membantu yang lemah TANPA NAMA YESUS adalah cukup... toh nanti orang dengan sendirinya melihat bahwa saya adalah orang Katholik yaitu murid Yesus... maka otomatis yang besar adalah nama YESUS... ternyata SALAH.


Namun sebaliknya....kalo TERLALU banyak, hal itu akan menimbulkan PENOLAKAN terlebih dahulu bagi beberapa orang yang akan kita tolong. Entah karena risih dekat dengan kita karena kita DIANGGAP lebih suci atau karena mereka MERASA lebih berdosa atau karena berbeda imannya.

Jadi... lihatlah selalu situasinya, jadilah saksi Tuhan Yesus dalam perbuatan terlebih dahulu, namun jangan berhenti di sana saja... bila ada kesempatan untuk bersaksi secara jelas... katakanlah bahwa semua itu berasal dari Tuhan Yesus.

Ingat lagu...
Dia harus makin bertambah
Kuharus makin berkurang
Nama Yesus saja disembah
Ku di tempat paling b'lakang

Jadi setelah SHARING IMAN - ceritakanlah tentang TUHAN YESUS agar yang besar itu bukan diri kita... tapi Tuhan Yesus.

Banyak ditemui...
  • si A itu baik ya, suka menolong... dan selesai
  • si B itu baik ya, suka tersenyum... dan selesai.
  • orang Katholik itu sopan-sopan ya... dan selesai.
Akan lebih lengkap dan afdol :) bila diteruskan... dengan kisah Tuhan Yesus yang menggerakkan si A dan si B melakukan perbuatan baik tersebut, sehingga nanti akan banyak ditemui:
  • Tuhan Yesus itu suka menolong ya, lewat si A, Dia menolong saya
  • Tuhan Yesus itu suka menghibur saya lewat senyum si B
  • Tuhan Yesus itu mengajar saya bersikap sopan, lewat orang Katholik di kantor saya.

Dulu saya malu (tipe pendiam), takut, juga tidak tau bagaimana bercerita tentang Tuhan Yesus...namun karena Roh Kudus terus mendorong untuk bercerita terus... akhirnya sekarang juga sudah tidak telalu malu2.

Yang mengubah saya adalah cintaNya pada saya yang sungguh besar, total, seluruh hidupNya diberikan pada saya...maka saya pikir... masakan bercerita saja saya malu dan tidak mau belajar.

Jika kita adalah keledaiNya saat memasuki Yerusalem, maka yang di elu-elukan sebagai raja itu bukan keledaiNya, tapi yang ada diatas keledai itu yaitu Tuhan Yesus Kristus. GBU.

0 comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.